Tabur Tuai
Kisah ini di ambil dari sebuah pengalaman manusia, yang sering kali berbuat baik namun tidak pernah mendapat balas jasa. Karena banyak sekali manusia yang tidak memiliki blas budi walau pun dengan tanda di mulut saja untuk mengucapkan. Dan ada juga yang mengucapkan namun tidak pernah di ingat dan di lupakan. Hal itu banyak sekali yang terjadi kepada orang yang saat itu merasa minta tolong, namun saat di tolong tidak pernah sedikit pun merasa bersyukur/ pun merasa menyadari bahwa sannya orang tersebut sudah pernah menolongnya.
Membuat hal nya semua orang yang merasa menolong/ ikut serta dalam membantu dengan rasa kepedulian terhadap nya pun hilang, tanpa pernah lagi merasa kasihan atau pun merasa iba dengan apa yang ia alami saat itu. Karena manusia yang sudah merasa membantu orang yang sedang merasa butuh pertolongan, bukan meminta untuk di balas dengan bantuanya namun untuk balas budi dengan ia mengingatnya pun sudah cukup.
Namun itu semua sangat lah amat sulit, banyak nya orang yang mengalami bantuan cuma hanya merasa terbantu di pertama. Sesudah itu hanya di lupakan bahkan di kucilkan dengan ketidak bersyukurannya yang ia dapat. Membuat para manusia yang tenang baik dan perduli dengannya, hingga sampai tidak perna mau membantu dan tidak pernah mau lagi mengulurkan tangan nya untuk merasa kasihan atau pun perduli, itu semua karena sifat dan hidup nya yang jauh dari rasa berterimakasih.
Kisah itu terjadi kepada seorang wanita yang bernama Nia dalam kehidupannya ia menjadi orang yang penuh dengan rasa kepedulian bahkan ketidak tegaannya. Ia sering kali membantu banyak orang hingga sampai, ia di manfaat kan oleh orang orang yang menjual kesedihannya, demi di bantunya saat itu. Namun dari banyak nya orang yang di bantunya, tidak ada satu pun yang mempunyai jiwa yang betul betul merasa terbantu bahkan semuanya hanya cuma memanfaatkannya dan tidak pernah menganggap nya sedikitpun dari kebaikannya.
Namun saat itu ia tidak sedikit pun merasa tahu, bahwa dari kebaikannya itu bukan membantu orang yang betul betul membutuhkannya. Yang tak lain, banyak nya yang ia bantu hanya lah orang orang yang menjual kesedihan dan terus menerus datang untuk meminta di kasihani. Nia dari banyak nya orang yang ia bantu, namun tidak sedikit pun merasa di bodohi sedikit pun oleh orang orang yang ia bantu.
Yang tak lain nia, terus membantu dan merasa tidak tega walaupun orang tersebut sudah datang beberapa kali untuk ia tolong. Akan tetapi nia tidak sedikit pun mempunyai rasa curiga dan terus saja membantu orang orang yang datang meminta tolong kepadanya. Hingga suatu hari nia sedang berada di suatu tempat pasar besar, nia bertemu dengan salah satu orang yang sering ia tolong ke rumahnya.
Namun saat itu nia melihat sosok wanita itu beda dengan saat ia datang kerumahnya, Karena saat nia bertemu di pasar terlihat cantik dan rapih. Nia yang terkejut melihat nya terus membuntuti orang tersebut, karena nia merasa penasaran dengan sosok orang yang sering ia bantu. Biasa nya orang itu datang kerumahnya, dengan baju lusuh dan denkil, bahkan mukanya seperti orang lemas.
Akan tetapi saat nia melihat saat itu, justru orang itu terlihat segar dan rapih tidak ada sedikit pun ia merasa orang yang tidak punya atau pun merasa sakit. Akhirnya nia yang terus mengikutinya pun semakin bingung dengan gelagat nya orang tersebut, malah banyak membeli sayuran bahkan daging di pasar tersebut. Seolah olah ia tidak sedikit pun merasa kekurangan dengan apa yang ia punya, nia yang melihat orang tersebut pun semakin geram dan semakin tidak terkontrol dengan emosinya.
Tak lama pun batas kesabaran nia hilang, Nia yang terus mengejar sosok orang tersebut langsung memegang pundak nya " Hey ,,, ketemu di sini ,,, ??" ucap nia dengan mata yang penuh emosi.
Namun orang tersebut pun saat menoleh kaget bahwa orang yang saat itu menyapa nya adalah orang yang saat itu iya sering minta pertolongan, Ia pun langsung menjawab dengan muka yang sudah memerah " Eh ,,, Mbak ,,nia yah ,,, !!!" seolah olah tidak kenal
" Ko pake yah sih ,, kaya yang tidak kenal saya aja mbak ,,, ?? Rapih amat mbak ,, katanya mbak hari ini mau bawa anak mbak sama mbak kerumah sakit ,,, tapi ko saya lihat dari tadi mbak banyak sekali memborong sayuran dan makanan,,, ??" ucap nia dengan tegas
" Mmmmpp,, anu ,,, anu mbak ,,, Saya ini di suruh oleh tetangga saya belanja mbak ,,, !!!" ucap nya alasan kepada nia
" Owh di suruh,,, rajin sekali mbak ini yah ,, yaudh kalau gitu saya mau ikut kerumah mbak sekarang ,, Sekalian mau ketemu anak mbak ,, katanya baru pulang di rawat kan ??" ucap nia dengan terus menekan
Namun orang tersebut pun seolah olah tidak ingin di ikuti oleh nia, ia merasa marah dan bahkan ia itu membuat nia merasa emosi. " Maaf mbak jangan sekarang yah ,, aku habis ini mau ke tempat lain soalnya belum beres belanjanya,, " ucap nya dengan terbata bata
Nia yang terus ingin ikut pun akhirnya orang tersebut marah dan emosi terhadap nia " Kenapa sih mbak ,,, terus mengikuti saya , mbak merasa tidak perchya kepada saya bahwa saya udah datang kerumah mbak untuk anak saya ,,, nanti saya ganti mbak cuma uang sedikit saja sampai di kejar kejar ucap nya dengan nada emosi
Nia yang mendengar jawaban itu pun semakin emosi, " Maaf yah mbak , saya bukannya mau menagih uang nya tapi saya ingin melihat kebenarannya,, yang mbak katakan terhadap saya,, kalau bilang masalah uang nya mbak berapa kali datang kerumah saya untuk meminjam uang ,,, " nia pun dengan emosinya kemudian datang kerumah nya dan orang tersebut
Saat di lihat ternyata dia mempunyai sebuah usaha warung nasi, dan anak yang di dagang dagang kan sakit itu ternyata bohong. Tetangga nya bilang ia sering kali menipu dengan modal kesedihannya, sebetulnya ia itu tidak mempunyai anak selama ia menikah saat itu. Ia menipu banyak orang itu untuk membayar hutang untuk suaminya yang ia manja manjakan di rumahnya.
Hal itu pun membuat nia yang tadinya baik menjadi emosi atas apa yang orang itu lakukn kepadanya, Sampai sampai sempat orang itu tidak mengakui bahwa dirinya sudah banyak di bantu olehnya, dan ia merasa bahwa nia itu membantunya hanya satu kali saja dan ia melupakannya dengan tanpa rasa malu sedikit pun yang tertanam di jiwanya. Saat kedatangan nia kerumah orang tersebut, ternyata yang meminta tanggung jawab terhadap orang itu bukan lah hanya nia bahkan banyak sekali.
Masih untuk nia yang datang tidak sedikit pun menuntut apa yang ia pinta, namun orang yang banyak datang menemuinya memaksa semua yang ia tipu itu kembali pda saat itu juga. Nia yang melihat orang itu di datangi banyak orang sepat merasa kasihan karena ulahnya, namun yang tak lain nia sudah tidak mau lagi membantu orang yang cuma memanfaat kanya dengan menjual kesedihan saja.
Nia dari kejadian itu pun akhirnya tidak pernah lagi mau membantu orang yang tidak menurutnya pantas di bantu. Karena nia sadar bahwa tabur tuai itu tidak akan selamanya mendapat kan hasil yang baik untuk nya, bahkan bisa berdampak buruk olehnya. Maka tak lain ia akan tidak lagi membantu orang yang hanya memanfaat kan kebaikannya lagi.
SELESAI