Khilaf
Kadang mulut tidak bisa di larang untuk mengatakan, entah perkataan baik atau pun perkataan yang tidak baik. Rasa malu yang datang selalu terakhir kita sadari, kebencian membuat orang mengeluarkan semua apa yang ia rasakan. Tanpa sedikit pun melihat apa yang ia katakan itu menyakiti/disukai, akan hal harus banyak bisa mendalami akan arti sebuah perkataan/omongan.
Karena hanya sebuah ucapan, membuat semua orang menjadi lupa akan adanya sebuah kata khilaf dalam hidupnya. Emosi yang terbendung hanya membuat sebuah nafsu yang terus datang dan menuntun semua keinginan menjadi yakin untuk di dapat kan, walau berbagai cara benar/salah jalan yang ia buat mendapatkannya.
Namun rasa khilaf akan di ketahui jika adanya sebuah kata penyesalan, namun sebuah penyesalan akan datang di kalimat terakhir dan membuat hal itu tidak akan bisa di kembalikan. Keinginan yang tinggi dan materi yang buat pikiran semakin hilang arah, membuat rasa khilaf itu tidak pernah di ingat dan di utamakan.
Semua karena rasa yang penuh dengan arogan dan ingin di lihat, membuat rasa khilaf pun menjadi sebuah rasa yang tidak harus di ingat bahkan di hilangkan. Harta,jabatan, membuat banyak orang hilang akan adaya rasa khilaf yang tertanam dalm hidupnya, namun hal yang mereka ingin kan akan hancur saat ia tahu apa arti khilaf yang ia akan tahu di penyesalan nantinya.
Jabatan membuat banyak orang buta akan adanya harga dir dan penyesalan, Semua di ingin kan cuma karena sebuah harta yang di dapatkan. Kadang cuma sekedar harta membuat orang hilang akan adanya kesetiaan bahkan kebahagiaan, Namun orang yang menghancurkan tidak pernah merasakan bagai mana rasa kehilangan dari kesetiaan dan kebahagiaan.
Rasa keegoisan hanya berdiri dalam satu tujuan, membuat hal itu maju tanpa melihat bagai mana susah dan sedih nya orang yang di tindas demi masa depannya. Hidup yang bergelimang kemewahan bahkan jabatan yang nyaman membuatnya semakin di kenal banyak orang, Semakin hilang dan lupa apa yang namanya khilaf dan penyesalan.
Namun dari apa yang mereka lakukan mereka tidak sadar bahwa banyak orang yang menggelengkan kepalanya karena kelakuannya. Sering ingin terlihat rapih, sering ingin terlihat baik, dan sering ingin di puji oleh banyak orang akan kebaikannya. Namun semuanya tidak pernah sadar dengan apa yang ia janjikan tidak sesuai akan kebaikan nya yang ia beri.
SELESAI
