Nasib Pemandi Jenazah
Yanti yang bekerja sebagai pemandi jenazah di rumah sakit, yang bisa di bilang pekerjaan yanti bisa buat bulu kunduk berdiri oleh orang lain. Namun karena tuntutan pekerjaan dan keikhlasan yang yanti kerjakan membuat hal negatip yang ada di dalam pikiran yanti pun hilang saat mengerjakan pekerjaannya yaitu pemandi jenazah.
Yanti memandikan jenazah bukan hanya jenazah yang sakit saja yang ia mandikan, yang tak lain ia pun memandikan jenazah yang berbagai macam jenisnya. Seperti jenazah, kecelakaan bahkan pembunuhan, maka tak lain yanti harus berani bahkan harus terbiasa jika mendapat kan jenazah yang aneh aneh saat di mandikan.
Waktu ia bekerja pun sering kali banyak orang yang bertanya kepada yanti atas pekerjaanya " Yanti,, kamu wanita kenapa kamu berani ,, memandikan jenazah di rumah sakit ,, itukan menyeram kan. " ucap teman temannya.
Namun yanti yang sering kali merasa biasa saja menjawab " Pekerjaan apapun itu sama saja, yang penting cara melakukan pekerjaanya saja bagai mana. ,,, apa yang harus di takutkan, toh kita pun akan sama di mandikan nantinya ,,, " ucap yanti dengan tersenyum
Sosok yanti yang tidak pernah merasa takut pun,saat itu pernah mengalami kejadian yang akhirnya membuat yanti sedikit gemetar dan panik saat bekerjanya. Suatu hari saat yanti tengah memotong kain kapan dan meracik kamper untuk jenazah di mandikan tiba tiba di datangi dokter yang jalan mendekatinya membawa satu keranda yang berisi jenazah yang harus ia mandikan.
Yanti yang di suruh pun akhirnya bergegas langsung mengambil jenazah tersebut dari tangan dokter untuk di mandikan. Keranda pun di dorong di bawa nya ke ruangan yang saat itu akan di mandikan jenazah tersebut, yanti pun membuka kain yang membungkus mayat tersebut.
Yanti yang melihat jenazah pun sontak kaget, karena yang ia lihat jenazah yang akan ia mandikan itu tidak ada kepalanya. Alias jenazah korban pembunuhan, dan bukan hanya itu yang merasa ia syok saat membuka dan melihatnya. Bahwa tubuh jenazah itu sudah hancur bahkan sudah tidak utuh tangan dan kakinya sudah tidak utuh dan berantakan.
Alih alih yanti yang bertugas sebagai pemandi jenazah pun yang harus merapihkan tangan dan kaki nya dengan tubuhnya yang lain saat di mandikan. Yanti yang sempat syok akhirnya langsung membersihkan jenazah saat itu juga, walau pun sedikit merasa gugup dan gemetar karena saat itu yanti perdana memandikan jenazah korban pembunuhan tersebut yang membuat nya gugup akan memandikannya.
Yanti mengenyampingkan kegugupannya akhirnya mulai membersihkan tubuh tubuh jenazah itu, dan akhirnya ia pun langsung menggosok sedikit demi sedikit tubuh yang masih banyak dengan bercak bercak darah. Tiba tiba saat yanti sedang mengambil sabun untuk menyiram tubuh jenazah itu tiba tiba jari jenajah itu terjatuh dari tempat memandikannya.
Yanti yang mendengar ada benda terjatuh pun akhirnya melihat dan kaget bahwa yang jatuh itu adalah jari jemarinya jenazah korban pembunuhan tersebut. Namun yanti pun tidak banyak berpikir negatip dan ia pikir bahwa jari itu terjatuh karena ia yang tidak sengaja menyenggolnya.
Yanti pun melanjutkan kembali memandikan korban tersebut, Dan membacai semua tubuh nya dengan kebiasaanya jik memandikan jenazah saat itu. Dari jantung yang masih berdetak dan sedikit gemetar tiba tiba saat yanti sedang merapihkan tubuh yang hancur nya itu ada sosok bayangan yang lewat persis di depan nya saat ia merapihkan.
Yanti yang melihat nya pun kaget dan gemetar, hingga melirik kedepan dan kebelakang, dan saat ia cek itu tidak ada satu pun orang di ruangannya. Yanti yang menghiraukannya akhirnya melanjutkan merapihkan tubuh jenazah tersebut dengan buru buru dan sedikit takut. Saat sudah rapih kemudian yanti membungkus nya mengunakan kain yang ada di sediakan saat itu.
Sesudah memandikan dan dirapihkan, tiba tiba yanti menyuruh orang yang menjemput jenazah tersebut bahwa ia sudah beres memandikannya dan bisa di bawa ke keluarganya. Saat di ambil oleh temannya tiba tiba jenazah itu di cek oleh temannya yang bilang bahwa jenazah itu belum di ikat dan belum di rapihkn tubuhnya.
Yanti yang mendengar itu, saat membuka baju seragam nya kaget. Dan ia pun langsung memakai kembali baju seragam nya dan masuk kedalam ruangan nya untuk mengecek jenazah tersebut. Saat di lihat betul saja jenazah itu yang tadinya sudah rapih, bahkan sudah di urutkan tubuhnya oleh yanti menjadi acak acakan kembali bahkan kain kapan nya terbuka seolah olah yanti tidak membungkusnya sama sekali.
Hal itu pun membuat temannya bingung, dan bahwa yanti itu sedang melamun dan kecapean, yang akhirnya teman nya pun ikut serta membant merapihkan jenazah tersebut dan membungkus nya dengan kain kapan. Sesudah beres saat itu di bantu oleh temannya, jenazah pun di bawa ke depan dan menunggu jemputan pihak keluarganya.
Yanti yang masih bingung pun akhirnya melupakannya, Dan tiba tiba tak lama dari itu ada temannya yang tadi datang mengambil jenazah korban pembunuhan itu. Dan ia terburu buru seperti orang ketakutan ia berbicara kepada yanti " Yanti ,,, bener ternyata perkataan kamu, bahwa kamu itu tidak sedang halusinasi !!" ucap nya dengan ketakutan
" Kenapa ada apa ,,, maksudnya apa halusinasi apa ren ,,, " yanti yang merasa bingung dengan omongan temannya
" Jenazah yang tadi kita rapihkan dan bungkus, di cek kembali oleh supir ambulance bahwa jenazah itu terbuka kembali bahkan tubuhny berantakan kembali ,,, " ucap nya dengan gemetar
Yanti yang bingung dengan pengalamannya pun akhirnya membuat hal itu menjadi pengalaman, dan pikirnya bahwa jenazah itu bukan lah sedang menakut nakutinya. Yang tak lain ia sedang memberikan kode bahwa dirinya sedang ada yang ia bicarakan karena kasus yang ia alami, yanti pun akhirnya membuat pengalaman itu bukan lah hal yang buruk melain kan pelajaran hidup baginya.
SELESAI.