![]() |
Yang tak lain keluarga itu Sangat di bilang bahagia oleh kalangan orang lain, Walau pun hidup tidak mampu Keluarga itu tidak Pernah yang namanya ingin Mengetahui kehidupan orang apa lagi mencari tahu tentang hidup orang lain.
Sampai sampai para Tetangga pun Sering sekali datang dan Ingin mengajak istri nya untuk bergabung seperti Tetangga yang lain, Untuk tahu bagai mana bisa seharmonis dan sesabar itu dengan keadaan yang serba tidak berkecukupan.
Namun tak lain istri dari keluarga itu pun Sangat tidak bisa untuk bertetangga atau pun Menggobrol untuk menggobrolkan yang tak penting, Jadi menurut nya lebih baik Mencari kesibukan di rumah dan menunggu suami nya pulang bekerja di banding harus Mengobrol yang tak jelas.
Tetangga pun sering bilang bahwa istri bapak jarwo itu kampungan dan tidak mau bergaul, Yang cuma berlindung di ketek suaminya saja. Maka tak lain dia tidak pernah hidup Enak karena dia tidak tau cara bergaul.
Namun istri dari pak jarwo pun tidak pernah mendengar ocehan tetangganya yang tak penting. Menurut dia yang lebih penting itu Mengurus anak nya dengan benar dan melayani suami nya. Karena tak lain yang Mengurus dan tanggung jawab itu suami nya bukan omongan tetanngga nya.
Namun hal nya pak jarwo tidak pernah mengekang kepada istri atau pun anak nya Untuk keluar rumah. Bahkan sekedar untuk mengbrol dengan tetangganya. Malah pak jarwo menyuruh istrinya untuk bersosial dengan tetangganya Dengan hal yang positif.
Namun istrinya sering menjawab , Mau niat positif pun jika sudah berkumpul dengan berbagai pikiran jalurnya pasti akan Menjelekan satu sama lain. Dari dulu aku tidak mau yang namanya berkumpul apa lagi harus membuang waktu di rumah yang masih berantakan.
Istri pak jarwo pun Istri yang tak pernah neko neko yang di kasih uang sedikit tau besar pun dia akan diam dan menyukurinya.
Saat itu pun Tahun berganti tahun anak dari pak jarwo dan istrinya pun semakin besar dan dewasa.
Yang tak lain zaman Dan tehnologi pun semakin canggih saat itu, Yang harus banyak uang untuk mengikuti gaya hidup yang serba canggih dan serba malah.
Di saat itu pun istri pak jarwo sudah mulai berubah dan tak seperti dulu lagi. Yang tak bisa sabar dan yang tak mau tau tentang materi yang harus selalu tercukupi. Dan tak lain istri pak jarwo pun semakin hari hidup nya semakin gelamor dengan keinginan nya.
Jadi pak jarwo merasa sangat sulit untuk mengikuti keinginan istrinya saat itu. Dan tak lain pak jarwo yang terkenal harmonis namun tidak untuk sekarang. Dia malah jadi keluarga yang sangat sering bertengkar saat itu. NAmun pak jarwo tidak pernah mau mengikuti keegoisan istrinya yang sering marah marah.
Cuma bisa ikhtiar dan yakin bahwa dia bisa Mencari uang lebih banyak untuk istrinya saat itu. Di saat itu pun istri pak jarwo sering keluar rumah dan tak pernah ijin kepada suaminya. Sampai sampai dia sudah tidak pernah memasak Memerdulikan anak dan suaminya.
Sampai sampai istri pak jarwo merasa sudah tidak berbakti lagi dan sering membangkang kepada suaminya. Dan sering marah marah kepada anak nya untuk segera encari pekerjaan biar tidak banyak beban orang tuanya.
Semakin hari pun semakin sering pak jarwo dan istrinya bertengkar sampai sampai anak dari pak jarwo pun tak nyaman dengan kehidupan nya yang sekarang. Dengan tingkah laku ibunya yang sangat jauh berubah dari dulu. Dan anak perempuan pak jarwo pun sering Mencari pekerjaan untuk bisa membantu Ekonomi keluarganya saat itu.
Padahal anak pak jarwo ini masih bersekolah saat itu yang mau lulus dan mau naik ke SMA saat itu, Namun melihat orang tua nya sedang susah dengan ekonomi, Apalagi sering mendengar omongan ibunya yang tak mau Menyekolah kan nya keyang lebih tinggi lagi karena paktor biyaya. Ia sering berpikir untuk Memutuskan jika lulus nanti akan mencari pekerjaan saat itu.
Padahal anak dari pak jarwo itu sudah punya cita cita yang sangat ia impi impikan dan masuk kedalam sekolah yang di inginkan nya sejak kecil. Dan yang tak lain saat kecil yang mendukung anak nya masuk Kesekolah kebidanan tersebut.
Namun sudah waktunya itu dia malah mematahkan cita cita anak nya dan tak mau Mendukung nya sedikit pun , Yang tak lain malah ibunya sering Membuat anak nya takut dan sering Merendah kan kemampuan anak nya untuk Memasuki kebidanan tersebut.
Di situ lah anak pak jarwo merasa kecewa dengan ibunya yang sudah Melanggar janji nya kepadanya. Dan semua cita citanya itu terputus karena ibunya yang sering Membuat mental putrinya itu tidak percaya diri untuk masuk kedalam cita citanya itu.
Namun tak lain dengan pak jarwo yang Menyuruh anak nya untuk melanjutkan nya ke sekolahan yang tinggi dan bapak nya janji akan mencarikan biyaya untuk masuk sekolah saat itu. Karena pak jarwo ingin anak nya sukses dan sekolah tinggi, jangan sampai seperti orang tuanya yang bodoh dalam pendidikan.
Tapi anak nya selalu merasa kasihan apa lagi melihat seorang ibunya yang tak pernah mau mengalah dengan kebutuhan anak nya. jadi dia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dan bekerja saat itu.
Istri pak jarwo pun saat itu Semakin berani dan semakin Tak memikirkan keluarganya yang ia pikirkan. Sampai sampai ia berani Untuk meminjam uang besar dengan alasan untuk Mencukupi biyaya ekonomi di rumah dan mengikuti alur gayanya yang sering hura hura dan sering makan di luar.
Pak jarwo pun semakin hari semakin pusing yang banyak sekali Yang menagih hutang kerumah nya dengan orang yang berbeda beda.
Yang tak lain membuat anak nya pun semakin tidak nyaman dan semakin malu dengan tingkah laku ibuya.Di saat itu pun Anak dari pak jarwo memutuskan untuk tidak bersekolah dan Melamar pekerjaan.
Yang kebetulan Anak pakjarwo Di terima di Pt besar saat itu. Ia pun dengan bekal yang tak punya kemampuan bekerja sebelum nya ia betul betul tekun untuk bekerja membantu keluarganya terutama bapaknya saat itu. Sampai sampai pak jarwo sedih harus melihat anak nya ikut terjun juga bekerja dan harus berhenti tidak Melanjutkan sekolah demi Untuk membantunya saat itu.
Istri pak jarwo pun sering Berbuat tidak sopan dan tidak Mendidik kepada suaminya saat itu. Dia sering kurang ngajar jika suaminya memberinya uang yang kurang saat itu. Sampai sampai uang yang hasil kerja keras suaminya pun di robek dekat muka Suaminya tersebut.
Sampai sampai dia berani menedang bokong suaminya saat dia makan dan melemparkan piring nya saat itu. Namun lagi lagi pak jarwo adalah suami yang mempunyai Sosok sabar dan jiwa Malaikat saat itu. Tak pernah iya Membalas kemarahan nya sedikit pun dan tak pernah ia harus berbalik marah kepada istrinya.
Dia selalu mengalah dan selalu diam dengan ocehan istrinya saat itu, Sampai sampai pak jarwo Memutuskan tidak pulang dan Mencoba untuk menenang kan diri di tempat sodara nya untuk tidak pulang kerumah nya saat itu. Yang berharap istrinya berpikir dan meminta maaf kepadanya, Dan berpikir bahwa kelakuaan nya itu salah.
Namun saat pak jarwo pulang saat itu pun bukan nya berpikir istrinya, Malah tambah parah tingkah lakunya . Malah pak jarwo di tuduh tidak pulang menemui selingkuhan nya saat itu. JAdi pak jarwo Sering Menangis jika istrinya akhir akhir ini sering kasar kepadanya.
Anak dari pak jarwo pun saat itu mendapat kan gajih pertamanya saat itu. Yang tadinya dia Dari hasil kerjanya mau disisihkan untuk Menabung untuk biyaya masuk sekolah nya. Namun ibunya mengambil nya tak sedikit pun Memberikan uang untuk anak nya saat itu.
Setiap hari kemuan ibunya semakin membuat anak nya stres dan pusing. Jika tak di ikuti dia akan marah marah kepada anak nya atau suaminya. Yang tak lain anak nya pun sering membelikan kemauan ibunya saat itu.
Semakin hari istrinya semakin mebuat anak nya menjadi Mesin perasan nya untuk mengikuti keinginannya. Untuk Memenuhi barang barang yang iya mau dan mengikuti kemauan kesukaan nya. Tak lama pun anak dari pak jarwo itu merasa cape dan merasa tidak di hargai sebagai anak oleh ibunya.
Yang Harus terus menerus mengikuti kemauan nya dan mengaturnya.Sedangkan dia tidak Pernah Menikmati hasil kerja nya dari awal dia bekerja. Semua ia lakukan demi ibunya namun semakin hari bukan nya bersyukur malah meminta lebih kepada anak nya.
Malah anak nya itu di jadikan alat untuk mencari uang menyebar nomor nya kepada laki laki yang banyak suka kepada anak nya itu. yang tak lain anak nya pun Merasa tak nyaman dan Merasa cape oleh kelakuan ibunya.
Saat itu pun anak pak jarwo pun semakin dewasa dan semakin berpikir, Ia sudah tidak mau di atru dan ia sudah tidak mau Memberi ibunyauang dengan uang nya saat itu. Dan malah menjadi terbaik sang anak pun menjadi keras Dan lebih galak dari ibunya. Karena menurut dia kesabaran itu hanya setipis tisu tidak bisa untuk diam saja.
Pak jarwo pun sangat sangat marah dengan kelakuan istrinya yang tak pernah bersyukur, Dan sering kasar saat itu kepada istrinya . Yang betul betul merasa tidak kuat kepada istrinya.
Di saat anak dan suaminya pun menjadi kasar, Istrinya pun berpikir bahwa dia sudah menjadi istri yang tak baik untuk dirinya.
Dia pun sering di manfaat kan oleh teman teman nya dan di tipu oleh banyak teman nya. Yang ia berpikir bahwa yang Membantu dan ada itu hanya anak dan suaminya saja. Teman teman nya yang sering ia bangga banggakan dan sering hidup Mewah pun sudah tidak mau berteman jika dia sudah Susah.
Istri pak jarwo pun Mengakui kesalahan nya dan Meminta maaf kepada anak dan suaminya untuk tidak seperti itu lagi. dan berjanji akan menjadi ibu rumahtangga seperti dulu kepada suami dan anak nya.
Jadi bahwa san nya Tidak ada yang abadi dan setia , bahkan Tidak akan selamanya bahagia jika Hanya untuk di pandang orang lain atau hanya untuk Mejadikan kebahagiaan untuk diri sendiri. Karena bahagia itu seutuhnya Hanya ada Dalam Keluarga, Dan diri kita.
jadikan Lah pelajaran Untuk kita pahami bahwa hidup tidak cukup dengan banyak Materi melainkan hidup hanya cukup dengan kebersamaan dan kerukunan.
ITULAH KISAHNYA
SELESAI